Akhir-akhir ini, publik kembali diramaikan dengan Fenomena bullying atau perundungan. Mirisnya, tindakan buruk ini menjadi Hal yang rentan di dunia pendidikan dan dunia anak yang berada pada taraf pertumbuhan. Satu sisi anak bisa jadi korban dan di waktu lain ia juga bisa menjadi pelaku perundungan. Dari aspek hukum pun memiliki dua sisi dimana bisa menjadi payung hukum untuk perlindungan
Namun juga bisa menjadi peluang Untuk memanfaatkan momentum dengan dalih pembuliann
Kasus Perundungan atau pun buliying sudah ada sejak zaman dahulu kala, sehingga nampak nya menjadi Sunnatullah dalam kehidupan sebagaimana adanya baik buruk benar salah, kendati demikian diperlukan langkah preventif, dan kiat Pencegahan untuk meminimalisir maraknya fonemena buliying ini. Dalam hal ini, Islam menawarkan resep Qur’ani untuk memblokir pintu terjadinya kasus tersebut. Tepatnya pada surat Yusuf ayat 5 di mana terjadi percakapan antara Nabi Ya’qub dengan putranya, Nabi Yusuf.
قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًا ۗاِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya: “Dia (ayahnya) berkata, “Wahai anakku, janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu karena mereka akan membuat tipu daya yang sungguh-sungguh kepadamu. Sesungguhnya setan adalah musuh yang jelas bagi manusia.”
Jika kita telisik, ada pesan penting dari dialog yang terjadi antar ayah dan anak tersebut. Nabi Ya’qub mengawali nasihatnya dengan munada (panggilan) kepada anaknya dengan lafal ya bunayya (wahai anakku). Redaksi tersebut merupakan isim tasghir (pengecilan) dari lafal ibn (anak) yang ikut wazan fu’ailun sehingga menjadi bunayya. Faidah dari tasghir ini untuk menunjukkan rasa belas kasih dan penuh cinta. Hal ini disebutkan Ibnu ‘Asyur tatkala menafsirkan ayat ini.
وهَذا التَّصْغِيرُ كِنايَةٌ عَنْ تَحْبِيبٍ وشَفَقَةٍ. نَزَّلَ الكَبِيرَ مَنزِلَةَ الصَّغِيرِ لِأنَّ شَأْنَ الصَّغِيرِ أنْ يُحَبَّ ويُشْفَقَ عَلَيْهِ
Artinya: “Tasghir di sini merupakan kinayah dari rasa cinta dan penuh kasih sayang. Menurunkan sikap orang yang sudah dewasa ke taraf anak kecil. Hal ini karena kondisi anak kecil memang patut untuk dicintai dan disayangi.
aspek pembuliann yang diterima nabi Yusuf Dalam hal ini perundungan dari saudara saudara nya lantaran iri hati, Nabi ya’qub menunjukkan sikap peduli kasih sayang dan cinta kasih nya, selain itu Nabi ya’qub juga membaca realitas dimana ketika potensi perundangan itu muncul maka yang dilakukan adalah menutup peluang terjadinya potensi itu muncul dan berkembang ke permukaan
Dilihat sudut pandang dan Sisi yang Berbeda perundungan sebenarnya menjadi pembelajaran sosial yakni sesuatu yang harus di pelajari oleh anak didalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya Selain aspek kognitif dan psikomotorik, Sehingga anak menjadi pribadi yang bermental kuat dan sebagai bahan introspeksi diri dan perbaikan Menjadi pribadi yang lebih baik