MUSIM DALAM RELASI KAJIAN SAINS DAN ALQUR’AN


Banyak yang merasakan bahwa akhir akhir ini pergantian musim mulai tidak teratur.Terjadilah pergeseran musim dimana hujan yang Biasah dan kemarau yang kering karena turun hujan .

Pergeseran musim sendiri terjadi disinyalir,karena adanya perubahan iklim. Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabelitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.

Perubahan iklim yang terjadi adalah akibat kerja aktif manusia dengan segala aktivitasnya seperti pemenuhan polusi atau racun udara seperti efek rumah kaca, penggunaan energi fosil, penggunaan barang elektronik Secara berlebihan

PEMBAGIAN MUSIM DI INDONESIA

Dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

  1. MUSIM KEMARAU

Musim kemarau di Indonesia terjadi pada April-Oktober. Musim kemarau dipengaruhi oleh gerakan angin muson timur yang melintasi Indonesia.

  • MUSIM PENGHUJAN

Musim penghujan di Indonesia terjadi pada Oktober-April. Curah hujan rata-rata di Indonesia mencapai 1.600 mm setiap tahun.

PENYEBAB TERJADINYA PERBEDAAN MUSIM DI BUMI

Gerak semu matahari mengakibatkan perbedaan intensitas penyinaran matahari di berbagi wilayah bumi. Perbedaan intensitas ini menjadi penyebab terjadinya  perbedaan musim di bumi.

DASAR ALQUR’AN TENTANG MUSIM

Dalam Tafsir Jalalain Surah Al-A’raf 130 menjelaskan tentang musim dan dampak yang ditimbulkannya(Dan sesungguhnya Kami telah menghukum Firaun dan kaumnya dengan mendatangkan musim kemarau yang panjang) musim paceklik (dan kekurangan buah-buahan supaya mereka mengambil pelajaran) menjadikannya sebagai pelajaran bagi mereka kemudian mereka mau beriman karenanya.

Sedangkan  Tafsir ibnu katsir beliau menjelaskan bahwa  sesungguhnya Allah telah menghukum (Fir’aun dan) kaumnya (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran. Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata, “Ini adalah karena (usaha) kami.” Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui

Adapun firman Allah subhanahu wa ta’ala: Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir’aun dan) kaumnya. (Al-A’raf: 130) Maksudnya, Kami telah menguji dan mencoba serta menimpakan musibah kepada mereka. dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang. (Al-A’raf:130) Yakni tahun-tahun yang kering, paceklik yang berkepanjangan, dan kelaparan karena minimnya tetumbuhan. dan kekurangan buah-buahan. (Al-A’raf: 130)

{وَلَقَدْ أَخَذْنَا آلَ فِرْعَوْنَ}

Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir’aun dan) kaumnya. (Al-A’raf: 130)
Maksudnya, Kami telah menguji dan mencoba serta menimpakan musibah kepada mereka.

{بِالسِّنِينَ}

dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang. (Al-A’raf:130)
Yakni tahun-tahun yang kering, paceklik yang berkepanjangan, dan kelaparan karena minimnya tetumbuhan.

{وَنَقْصٍ مِنَ الثَّمَرَاتِ}

dan kekurangan buah-buahan. (Al-A’raf: 130)
Mujahid mengatakan bahwa keparahan ini masih di bawah keparahan yang pertama. Abi Ishaq mengatakan dari Raja ibnu Haiwah bahwa masa-masa itu pohon kurma hanya membuahkan sebiji buahnya.

{لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ * فَإِذَا جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ}

supaya mereka mengambil pelajaran. Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran. (Al-A’raf: 130-131)
Yaitu berupa kesuburan dan rezeki yang banyak

Dari ayat al qur’an tersebut,dapat disimpulkan bahwa pergantian musim itu memang qudrah mutlaqnya Allah yang terjadi di dunia ini.pergantian musim juga berpengaruh terhadap pola kehidupan makhluk-makhluk yang ada di muka bumi ini seperti : tumbuhan yang membutuhkan air disaat musim kemarau lalu Allah menjadikan musim kemarau tersebut dengan menurunkan air dari langit yakni hujan yang kemudian,dengan air itu sehingga terpenuhnya kebutuhan tumbuhan terhadap air tersebut

Pergantian musim itu pada dasarnya bermanfaat bagi makhluk hidup.pergantian musim dapat memunculkan dampak positif dan negatif bagi makhluk hidup.seperti pada musim hujan: manusia dapat menanam padi untuk bahan pokok manusia,tumbuhan ,dan buah buahan dapat berkembangbiak secara sempurna. namun ketika musim tidak teratur seperti halnya musim kemarau yang sangat Panjang.dan sangat panas itu sebenarnya disebabkan Pola dan ulah manusia sendiri sehingga mengakibatkan kekurangan bahan pangan nasi dan air serta gagal panen Dll.

KESIMPULAN

Di alam dunia ini tak akan bisa lepas dari ilmu pengetahuan informasi ilahiyah dari Al-Qur’an .kita menganggap bahwa ilmu agama dan ilmu pengetahuan alam memanglah berbeda, padahal realita nya ada segmen dimana Saling Support Sistem ilmiah Alamiyah Dengan Qur’aniyah Rabbani yah bahkan dari kalangan saintifik’ non muslim yang mengkaji ilmu sains yang di kemudian menemukan relasi argumentasi ilmiah al qur’an maupun hadits, lali di uji secara eksperimen ternyata benar,sehingga banyak ilmuan non islam masuk ke dalam agama islam.meski ada pula sisi dimana ilmu pengetahuan alam manusia memang belum sampai pada kebenaran yang disampaikan agama yang berada di al qur’an,

Pada ayat tentang musim di dalam Al Qur’an Allah memerintahkan manusia memikirkan salah satu dari suatu proses kejadian di alam ini, tentang relatifitas pola Musim Lalu bagaimana siklus pergantian musim yang sudah ditentukan malah tidak teratur ? Salah satu penyabab pergantian musim yang tidak teratur adalah ulah dari manusia sepertihalnya aktivitas rumah kaca penggunaan energi fosil, penggunaan barang elektronik Secara berlebihan sehingga mempengaruhi pola gelombang elektromagnetik alama sehingga tidak seimbang dan tuhan memberi pelajaran dengan musim kemarau yang Panjang agar mereka memahami atas kejadian yang telah mereka lakukan yang mana sudah dicontohkan pada fir’aun yang mengahadapi musim paceklik QS al a’raf 130.

OLEH KELOMPOK 2

Ghofur

Rizki Fakhri

Ikmal

Lina

Zain

Sabilul

sasa

Artikel

Comments are disabled.