Dalam hidup dan kehidupan Kita hidup itu diantara Dua Dunia Pertama Dunia didalam diri kita dan dunia fakta di luar diri kita
Dunia didalam diri kita adalah sesuatu yang kita bisa mengeksplorasi, memanage, mengatur apa yang tersirat didalam pikiran kita dan apa yang terbesit dalam benak kita, itulah dunia yang Menejemen kalbu dan pikiran nya berada dibawah control kita, kita memakai nya seperti apa, memberikan values nilai yang bagaimana tergantung pusat kendali yakni diri kita
Dunia Fakta di luar diri kita adalah dimensi yang kita tidak punya kendali apapun atas apa yang terjadi, tak mungkin kita bisa mengontrol omongan orang lain, perilaku orang lain, peristiwa yang terjadi dan fenomena yang kita amati, kita hanya bisa semoga dapat mempengaruhi, dan diterima dengan hati, bukan menentukan apalagi memastikan
Itulah mengapa kita harus fokus kedalam diri kita, karena susah senang, sedih bahagia, adalah keputusan hati dari Menejemen ruang di dalam diri kita dan belajar menerima takdir sebagai konsekuensi logis karena bukan wilayah dan wewenang kita, disini lah peran values iman kepada sang maha sebagai pengatur skenario kehidupan yang harus kita terima dan yakini sebagai manusia relegion, dan manusia yang bertuhan. Karena nya berdamai dengan takdir Berdamai dengan Tuhan
Kita mungkin tidak bisa mengatur Cemoohan Buruk orang lain terlontar, namun kita Bisa putuskan sakit hati atau tidak dari comoohan tersebut, kita mungkin tidak bisa mengatur hal yang mungkin kebanyakan orang mengatakan buruk, sengsara dan derita akan tetapi asumsi dan responsibili untuk tidak sedih, kurang sedih atau bahkan senyum bahagia adalah sikap dan keputusan didalam diri kita terhadap fonomena yang ada. Disini lah dibutuhkan kiat² berdamai dengan takdir dan rekonsiliasi antara Expektasi dengan realita yang terjadi. Bagaimana cara nya ?