Warisan Kehidupan: Apa yang Ingin Kita Tinggalkan untuk Generasi Mendatang (Part 1)


Oleh:Fatus A. Malik, 7 Maret 2025

Dalam keheningan malam, ketika kita memandang langit yang dipenuhi bintang, pernahkah kita bertanya tentang jejak apa yang akan kita tinggalkan di dunia ini?. Pernahkah kita membayangkan mata-mata generasi mendatang yang akan menelusuri apa yang tersisa dari keberadaan kita?. Setiap nafas yang kita hirup, setiap keputusan yang kita ambil, setiap langkah yang kita tapakkan di bumi ini, semua itu adalah bagian dari narasi yang lebih besar, sebuah kisah panjang yang akan terus berlanjut jauh setelah kita tiada.
Mari kita bayangkan sejenak: seorang anak yang belum lahir, mungkin cicit atau bahkan keturunan yang lebih jauh akan mewarisi dunia yang telah kita bangun atau yang telah kita hancurkan hari ini. Mereka akan hidup di bumi yang kita rawat atau yang kita rusak. Mereka akan bernafas dengan udara yang kita jaga atau yang kita cemari. Mereka akan minum dari sumber air yang kita lindungi atau yang kita racuni. Apakah kita ingin dikenang sebagai generasi yang menguras habis sumber daya alam demi kepuasan sesaat, atau sebagai generasi yang dengan penuh kesadaran menanam benih keberlanjutan untuk masa depan yang masih panjang?.
Hutan-hutan yang kini gundul ditebangi oleh keserakahan kita, laut-laut yang kini penuh sampah plastik hasil ketidakpedulian kita, atmosfer yang kini panas oleh gas-gas rumah kaca yang kita lepaskan, semua ini adalah bagian dari warisan yang kita tinggalkan. Bumi yang semakin sekarat membuat alamnya mulai menjerit, hanya saja suara itu teredam oleh deru mesin-mesin industri. Mungkin kita juga sering lupa bahwa bumi ini hanya dipinjamkan kepada kita oleh generasi mendatang?


Di sisi lain, tatanan sosial yang kita bangun hari ini juga akan menjadi salah satu warisan yang kita tinggalkan. Sistem ekonomi yang mengutamakan pertumbuhan tanpa memperhatikan distribusi, politik yang lebih mengabdi pada kekuasaan daripada keadilan, hukum yang sering kali berpihak pada yang kuat, semua ini adalah struktur yang akan diwarisi oleh anak cucu kita. Apakah kita ingin meninggalkan warisan kepada Masyarakat, di mana nilai seseorang diukur dari berapa banyak yang dia miliki, atau masyarakat di mana setiap orang dihargai karena kemanusiannya?.


Mungkin kita juga sering lupa bahwa sejarah akan mencatat apa yang kita lakukan atau yang tidak kita lakukan hari ini. Ketika jutaan orang hidup dalam kemiskinan sementara sebagian kecil menimbun kekayaan yang tidak dapat dihabiskan dalam tujuh turunan, warisan ketidakadilan apa yang sedang kita tanamkan?. Ketika perang dan konflik masih mewarnai hubungan antar manusia, warisan kebencian apa yang sedang kita pupuk?. Ketika perbedaan dijadikan alasan untuk memecah belah, warisan perpecahan apa yang sedang kita ukir?. Apakah kita ingin membangun dunia di mana tembok-tembok pemisah semakin tinggi, atau dunia di mana jembatan-jembatan yang kokoh sebagai penyatu?.

Artikel

Comments are disabled.