Pengaruh Tidur Terhadap Imunitas Tubuh


Oleh : Chelsi (siswi MA unggulan Bustanul Hikmah)

Tidur merupakan rutinitas menusia setiap harinya, agar tubuh teristirahatkan dari kepenatan dan ketegangan pikiran maupun badan, namun kini manusia lebih memetingkan pekerjaannya hingga tidak mengistirahatkan pikirannya dan badannya, manusia modern lebih memtingkan materi dari pada Kesehatan mental dan jasmani yang dilupakan begitu saja.
Padahal Ketika kita melihat penciptaan waktu siang dan malam sesungguhnya ada porsi waktu yang telah Allah sediakan untuk tidur dan beristirahat, firman Allah dalam Surah An-Naba’ ayat 9-11 :
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا (٩)
Artinya: “dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat”
وَجَعَلْنَاالَّيْلَ لِبَاسًا(١٠)
Artinya: “dan Kami jadikan malam sebagai pakaian”
وَجَعَلْنَا النَّهَارَمَعَاشًا(١١)
Artinya:” dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,”

Dari sinilah menarik sesungguhnya untuk dikaji bagaimana sesunguhnya urgensi ketepatan waktu tidur didalam pengaruh terhadap imun tubuh seseorang, dan bagaimana dampak yang ditimbulkan jika kekurangan waktu tidur
A- Pengaruh waktu tidur terhadap imun seseorang
Tidur yang cukup dimalam hari memberikan manfaat yang baik bagi Kesehatan fisik dan Kesehatan mental, dilansir dari daily mail secara umum manusia butuh 7-9 jam untuk tidur, untuk lansia dibutuhkan 8-10 dan anak berusia dibahwah 13 tahun 9-11 jam, namun perlu digaris bawahi bukan hanya tidur yang cukup tapi juga tidur yang berkualitas

Dalam dunia medis pun disampaikan bahwa daya tahan tubuh seseorang bisa meningkat karena teraturnya pola tidur seseorang, Ketika seseorang tidur zat zat kimia inflamasi mendapatkan kelapasan membuang sisa sisa metabolism tubuh setelah itu terjadi pembentukan kembali system imun, dan beberapa pathogen, infeksi dan penyakit akan dihancurkan sehingga kekebalan system imun akan terjaga dengan baik melalui tidur yang cukup dan berkualitas

Diantara waktu yang dianjurkan dalam islam adalah 2 waktu yakni

1- qoilulah
ada menafsirkan sebelum waktu duhur ada yang berpendapat setelah waktu duhur
ada sebuah hadits Riwayat thobroni “ Tidurlah Qoilulah tidak berani diwaktu qoilulah”
selain itu menurut pakar psikologis tidur siang bisa merubah emosi serta kecerdasan menjadi lebih positif
2- tidur setelah isya
Rasulullah ﷺ tidak menyukai berbincang-bincang setelah isya’. Hal ini berdasarkan hadits Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu:

وَعَنْ أبِي بَرْزَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ رَسُولَ كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ العِشَاءِ، وَالحَدِيثَ بَعْدَهَا. متفق عليه.

Dari Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ tidak suka tidur sebelum ‘isya’ dan berbincang-bincang (ngobrol) sesudahnya.” [Muttafaq ‘alaih]
Alasan tidak disukai berbincang-berbincang Setelah Isya’ Al-Imam An-nawawi rahimahullah menerangkan alasan mengapa berbincang-bincang setelah isyak itu tidak disukai sebagai berikut saat menerangkan hadits di atas:

”Sebab dari tidak disukainya berbincang-bincang setelah Isya’ adalah karena hal itu akan membawa kepada begadang di waktu malam.

Karena begadang, dikhawatirkan dia akan dikalahkan oleh tidurnya daripada melakukan qiyamul lail atau berdzikir di waktu malam atau dari shalat shubuh pada waktunya yang diperbolehkan atau di waktu pilihan atau yang paling utama.

Selain itu, begadang di waktu malam merupakan sebab kemalasan di siang hari dalam memenuhi hak-hak agama dan ketaatan serta berbagai maslahat duniawi

B. DAMPAK YANG TERJADI JIKA KURANG TIDUR ATAU TIDUR YANG TIDAK BERKUALITAS

  1. Hilang Konsentrasi
  2. Kesehatan Mental Terganggu
  3. Kesehatan Fisik Menurun
  4. Obesitas
  5. Tampak Lebih Tua
  6. Merusak Otak

Artikel

Comments are disabled.