TRADISI WETON DALAM PRESPEKTIF AGAMA


Oleh: Habibah (siswa kelas XII Mau Bulmah)

Indonesia Adalah negara yang beragam atas suku bangsanya dan suku jawa adalah salah satu nya, suku jawa memiliki budaya dan adat istiadatnya, adat istiadat atau yang disebbut dengan adat adalah sistem nilai dari suatu pranata sosial yang tumbuh dan berkembang dalam suatu masyrakat, adat istiadat masih dijunjung tinggi nilai sejarahnya hingga saat ini dianatarnya adalah wetonan

Upacara wetonan mempunyai arti keluar dalam upacara ini terutama masyarakat jawa merupakan peringatan bagi lahirnya seorang anak, peringatan ini bermaksud untuk mendoakan si anak supaya umur panjang, sehat seger waras, dan harapan harapan yang lainnya

Sebagian Masyarakat jawa meyakini bahwa weton merujuk pada selametan atau upacara dalam rangka bancaan di hari kelihran seorang yang didalamnya terhidang makanan untuk shodaqoh kepada sanak saudara tetangga dan orang disekitarnya, hal ini diyakini penting untuk keselamatan kehidupan sang anak

Selain berupa bancaan/ shedekah hal yang berhubungan dengan weton adalah numerology yaitu menghitung angka atau tanggal lahir yang didalam kalender jawa itu sendiri memiliki perhitungan seperti wage, pon, kliwon, legi, Dimana setiap tanggal memiliki karakter kehidupan dalam hari hari tersebut

Menariknya dalam numerologi atau perhitungan jawa memiliki identitas angka tersendiri yakni pitu alias 7 dimana angka 7 memiliki filosofis pitu (pitulungane gusti) hal ini menunjukan betapa religiusitas yang sangat tinggi secara psikososiologis akan kehadiran dzat yang maha kuasa atas segala galanya

  1. Makna simbolik dalam tradisi wetonan
  2. Nasi putih yang dibuat tumpeng membentuk seperti gunung hal ini menunjukan interpretasi bahwa doa manusia yang menuju keatas (tuhan)
  3. Tebu( antep ping kalbu)
  4. Bayem (adem ayem)
  5. Kacang dowo( yuswoh dowo)
  6. Cambah (tansa sumerambah)
  7. Kluweh (luwih luwih)
  8. Telur rebus (mempunyai makna asal muasal terjadi mahluk hidup)
  9. Gedang ijo (gawe o seneng anak lan bojo)

Nilai nilai filosofis inilah yang mendasari aneka ragam tradisi yang ada di budaya jawa  dan didalam multiunsur yang ada didalamnya bukan tanpa dasar dan landasan namun tersimpan doa dan harapan yang diwujudkan dalam bentuk makanan yang nantinya dibuat bancaan/shodaqoh kepada sanak saudara handai tulan, tetangga famili

  • Wetonan dalam prespektif islam

Dalam pandangan agama prespektif nilai maslahah mursalah didalam wetonan  terkandung dalam bancaan weton

  • Meningkatkan rasa Syukur kepada Allah atas rizki dan kenikmatan yang didapatkan
  • Mempererat tali silaturrohimdan kekeluargaan antar Masyarakat
  • mengajarkan nilai nilai tradisi dan budaya yang baik pada anak

dalam surat alboqorh 154 juga ditegaskan “wahai orang yang beriman infakkanlah Sebagian dari rizki yang telah kami berikan kepada mu”

sehingga dapat diambil garis merah bahwa tradisi wetonan semangat yang dibangun adalah semangat infak shodaqoh dan berbagi, prihal keyakinan akan sikap karakter dan takdir yang dihitung berdasarkan weton, dalam prespektif agama sebagai sebuah iktiar dohir didalam meneliti peristiwa alam dan kehidupan yang terjadi namun hal ini juga tidak boleh lebih mendasar dari pada keyakinan kepada Allah, artinya keyakinan bahwa Allah adalah dzat yang kuasa menentukan segala galanya harus lebih besar dari pada perhitungan manusia. Firman Allah dalam hadits qudsi “saya tergantung prasangka hambaku kapadaku

Artikel

Comments are disabled.