Ditulis oleh: Mohammad Fauzan( abdi dalem KH. Taj Yasin Maimun)
Sabtu 20 Januari 2024.
Disampaikan dalam acara walimatul hamil Bu khoirun nisya’
DI Mushola Al Hikmah dumpiagung.
- KH. Maimun Zubair selalu memulyakan Putra putri beliau
Beliau mengamalkan hadist Rosullah Saw:
عن ابن عباس عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال أَكْرِمُوْا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوْا آدَابَهُمْ رواه ابن ماجه
Artinya, Dari sahabat Abdullah bin Abbas ra, dari Rasulullah saw bersabda, ‘Muliakanlah anak-anakmu, perbaikilah adab mereka. (HR Ibnu Majah)
Beliau selalu memulyakan Putra- putri beliau terutama dalam pendidikan ahlaq.
Dawunhya KH.najih Maimun: Abah saya KH.maimun Zubair itu tegas dalam mendidik anak,tetapi hati beliau Mulya,lembut, penuh dengan kasih sayang kepada putra putri beliau.
Dalam Al Qur’an surat Maryam ayat 12- 15
يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَآَتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا 12 وَحَنَانًا مِنْ لَدُنَّا وَزَكَاةً وَكَانَ تَقِيًّا 13 وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا.14 وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا
“Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak, dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa, dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka. Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.
Ayat diatas menunjukkan bahwa para nabi nabi terdahulu selalu memulyakan dan meyayangi Putra – putrinya.
2.KH. Maimun Zubair selalu berbahasa Jawa halus dan kromo ketika beliau berbicara kepada putra,putri bahkan kepada cucu cucu beliau.
Ketika beliau berbicara kepada putra putri beliau selalu menggunakan bahasa Jawa halus. Bahkan kepada cucu beliau selalu menggunakan bahasa Jawa halus.tidak pernah beliau berkata kasar atau pun marah marah kepada putra- putri beliau.
Berkata yg baik, dengan bahasa yg baik termasuk bentuk kebaikan orang tua untuk anaknya, hal tersebut sesuai dengan hadis nabi Muhammad SAW.
قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ
Artinya: Nabi SAW bersabda: Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata krama yang baik.(HR At-Tirmidzi dan Al-Hakim).
Dijelaskan dalam hadis bahwa tanda seseorang itu beriman kepada Allah dan hari akhir yaitu orang tersebut berbicara yg baik.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِالله وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ.
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah dia berkata baik atau diam” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
KH .Maimun Zubair sering pesan kepada para santri khususnya santri abdi Dalem beliau. Pesan beliau kepada santri abdi dalem beliau: cung sampean bileh Ten dalem Kedah damel bahasa Jawo Alus, khusus ipon matur tn putu- putu qlo,supados dipon tiru putu- putu qlo, sampean ajari putu- putu qlo,damel boso Alus.
3.KH. Maimun Zubair , beliau selalu tunjukan contoh suri tauladan yg baik kepada putra putri beliau bahkan kepada cucu beliau
Keseharian aktifitas beliau pasti bernilai ibadah dimulai dari keistiqomahan sholat jamaah,mengaji dengan para santri,memulyakan tamu,memulyakan tetangga dll.
- KH.maimun zubair selalu memotivasi putra ,putri beliau dalam pntingnya menjadi orang yg alim
KH.maimun Zubair selalu memperhatikan perkembangan keilmuan,pendidikan dan prestasi putra- putri beliau hal demikian terbukti bahwa semua putra putri beliau menjadi orang yg alim alim.
Beliau sering memberi motivasi kepada para santri: “menjadi santri itu harus alim,orang alim itu pasti enak hidupnya, bila kamu hidupnya tidak enak berarti tanda Kamu belum seberapa alim”
5.KH Maimun Zubair tidak perna memarahi putra- putrinya di tempat umum
KH.maimun Zubair itu biasanya memanggil, menasehati putra putri beliau ke kamar khusu ketika putra putri beliau berbuat salah, beliau tidak pernah menyalahkan, menasehati putra- putri beliau di tempat umum,ditempat banyak orang.