MAKAN DAN MINUM DENGAN KEADAAN BERDIRI
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan primer dan pasti diperlukan dalam situasi dan kondisi apa pun. Bahkan, keduanya merupakan rahasia kehidupan dan salah satu nikmat besar yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya. Dalam banyak ayat, Allah telah menjelaskan bahwa makanan merupakan nikmat dan anugerah besar yang diberikan kepada kita.
Di antaranya adalah ayat yang menyatakan, “Maka hendaklah manusia memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-mayur, yaitu dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu,” (QS Abasa [80]: 24-32).
Untuk memenuhi kebutuhan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan sejumlah pedoman atau acuan perihal makanan, termasuk bagaimana cara makannya yang selayaknya kita pedomani. Sebab sudah barang tentu setiap informasi yang bersumber dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyimpan banyak hikmah dan rahasia. Cukup banyak hadits yang berbicara tentang pedoman ini. Diantaranya adalah makan dengan dan minum dengan duduk, sebab secara etika sosial dan pandangan public, kurang etis dan tidak memiliki commen sense yang positif
Sementara menurut pendapat Ibnu Taimiyah seperti ditulis dalam kitab Fiqhul Ath’imah karya Abdul Wahab Abdussalam Thawilah, makan dan minum sambil berdiri saat berhalangan untuk duduk tidaklah mengapa. Namun saat tidak ada keperluan mendesak, minum dan makan sambil berdiri hukumnya makruh. Demikian pemaduan antara beberapa teks dalil.”
Artinya: “Beliau (Muhammad) shallallahu alaihi wasallam melarang minum sambil berdiri.”
Disebutkan juga dalam hadits riwayat Umam Muslin dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda
Artinya: “Janganlah sekali-kali kalian minum sambil berdiri. Bila lupa, maka muntahkanlah minuman itu.”
Setelah mengetahui dalil mengenai hukum makan dan minum berdiri, ternyata ada dampak buruk dari segi kesehatan ketika seseorang makan dan minum sambil berdiri. Mengutip dari laman Healthline, berikut beberapa dampak buruk makan dan minum berdiri:
1.Gangguan sistem pencernaan.
2.Perut kembung.
3.Makan berlebihan.
4.Resiko tersedak.
5.Merasa lebih lapar.
Meskipun berdampak buruk bagi kesehatan dan dianggap tidak sopan, namun makan sambil berdiri mungkin disarankan pada kondisi tertentu. Misalnya bagi penderita GERD, risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan akan lebih kecil jika pengosongan lambung berlangsung lebih cepat. Sehingga dalam kondisi seperti ini makan sambil berdiri bisa mencegah terserang GERD.
MAKAN MENGGUNAKAN 3 JARI
Dalam Riwayat at-thobari dijelaskan bahwa: “Aku telah melihat Rasulullah SAW makan dengan menggunakan tiga jari yaitu ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Kemudian, aku juga telah melihatnya menjilat tiga jarinya sebelum menyapunya (membersihkannya). Baginda SAW menjilat jari tengah, kemudian selepas daripada itu (jari telunjuk) dan juga ibu jari. [Riwayat al-Thabarani di dalam al- Awsath (1649)
PERBANDINGAN ANTARA MAKAN MENGGUNAKAN TANGAN DAN SENDOK
Makan menggunakan tangan merupakan salah satu kebiasaan orang Indonesia. Prof Dr Ir Murdjiati Gardjito selaku Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gajah Mada mengatakan bahwa kebiasaan turun temurun ini berkaitan dengan tradisi makan nasi bungkus yang lebih nikmat jika dimakan dengan tangan.
Dari Sisi Etika
Menurut orang timur makan menggunakan tangan adalah hal yang wajar namun menurut orang barat makan menggunakan tangan bukanlah kebiasaan disana,jadi menurut orang barat lebih higienis makan menggunakan sendok.
Dari Sisi Kesehatan
Ada yang beranggapan makan dengan tangan adalah kebiasan yang kurang bersih. Padahal faktanya, anggota tubuh bagian tangan tidak hanya memiliki bakteri jahat tapi juga bakteri baik yang memiliki manfaat. Disebutkan dalam Penelitian dari dunia kedokteran, tangan mengandung enzim RNase yang dihasilkan tiga jari utama, yaitu ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Namun pastikan sebelum makan telah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
DAMPAK BAIK MAKAN DENGAN TANGAN
1. Melancarkan sirkulasi darah.
2. Mencegah obesitas. (namun tergantung makanan yg dikonsumsi)
3. Membuat makanan lebih nikmat.
4. Lebih fokus saat menikmati makanan. 5.Mencegah diabetes
DAMPAK BURUK MAKAN DENGAN TANGAN
Sebenarnya, makan pakai tangan tidak berbahaya. Tindakan ini baru dinyatakan berbahaya jika kebersihan tangan tidak diperhatikan. Ini karena tangan menjadi penyebab dari sekitar 80% penyakit yang ada. Untuk itu, mencuci tangan merupakan syarat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
MENIUP-NIUP MINUMAN YANG PANAS
Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang meniup-niup saat minum. Seseorang berkata, “Bagaimana jika ada kotoran yang aku lihat di dalam wadah air itu?” Beliau bersabda, “Tumpahkan saja.” Ia berkata, “Aku tidak dapat minum dengan satu kali tarikan nafas.” Beliau bersabda, “Kalau begitu, jauhkanlah wadah air (tempat mimum) itu dari mulutmu.” (HR. Tirmidzi no. 1887 dan Ahmad 3: 26. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari bernafas di dalam wadah air (bejana) atau meniupnya.” (HR. Tirmidzi no. 1888, Abu Daud no. 3728, dan Ibnu Majah no. 3429. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Ibnu Hajar dalam Fathul Bari berkata,
“Meniup-niup minuman dalam kondisi ini lebih parah dari sekedar bernafas di dalam wadah.”
Kenapa makan dianjurkan mengunyah 33 kali?
Manfaatnya adalah membantu penyerapan nutrisi lebih sempurna. Berhubung makanan sudah dikunyah selama 33 kali maka tekstur makanan menjadi lebih lumat. Dengan begitu usus halus bisa menyerap nutrisi lebih mudah.