Refleksi Hari Santri: Meningkatkan Spiritualitas yang Tinggi dan Mengkokohkan Literasi di Era Digitalisasi bagi Santri Bustanul Hikmah


Hari Santri adalah sebuah momen penting dalam kalender Indonesia yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Ini adalah waktu ketika kita merayakan peran dan kontribusi para santri dalam memelihara nilai-nilai keagamaan dan intelektualitas di tengah masyarakat. Tema “Refleksi Hari Santri: Meningkatkan Spiritualitas yang Tinggi dan Mengkokohkan Literasi di Era Digitalisasi bagi Santri Bustanul Hikmah” adalah penekanan pada peran penting para santri dalam meningkatkan spiritualitas dan literasi mereka di tengah gempuran teknologi digital yang semakin meluas.

Peran Santri Bustanul Hikmah

Santri Bustanul Hikmah adalah contoh nyata dari para santri yang berdedikasi untuk mencapai spiritualitas yang tinggi sambil mengembangkan literasi mereka di era digitalisasi. Bustanul Hikmah adalah pondok pesantren yang terletak di Desa Dumpi Kec. Kembang bahu kab. Lamongan, yang telah mendedikasikan diri untuk menghasilkan santri-santri berkualitas tinggi dalam berbagai aspek kehidupan. Pondok pesantren seperti Bustanul Hikmah menjadi landasan penting dalam pembentukan karakter santri. Mereka dilatih untuk menjadi pribadi yang kuat secara spiritual, tetapi juga dihadapkan pada tantangan zaman modern yang menuntut kemampuan literasi yang kuat. Spiritualitas adalah inti dari kehidupan santri. Mereka belajar untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui beribadah, membaca Al-Quran, dan memahami nilai-nilai agama secara mendalam. Di Bustanul Hikmah, para santri dibimbing oleh kyai yang berpengalaman dalam hal ini. Mereka diajarkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan prinsip-prinsip agama. Meningkatkan spiritualitas bukan hanya tentang melakukan ibadah, tetapi juga tentang menginternalisasi nilai-nilai agama dalam setiap aspek kehidupan. Santri diajarkan untuk menjadi pribadi yang jujur, rendah hati, dan penuh kasih sayang. Mereka juga belajar tentang pentingnya berkontribusi positif bagi masyarakat dan berbagi kebaikan dengan sesama. Di era digitalisasi, literasi adalah keterampilan yang sangat penting. Santri Bustanul Hikmah tidak hanya belajar agama, tetapi juga diberikan pendidikan modern yang kuat. Mereka memiliki akses ke berbagai sumber daya literasi, termasuk buku, internet, dan teknologi modern. Ini membantu mereka untuk mengembangkan pengetahuan dalam berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan hingga sastra. Pentingnya literasi tidak bisa diabaikan. Santri yang memiliki literasi yang baik dapat mengakses informasi, menganalisis dengan bijak, dan berkomunikasi efektif. Ini adalah keterampilan yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berkontribusi pada perkembangan masyarakat.

Tantangan di Era Digitalisasi

Di era digitalisasi, santri dihadapkan pada berbagai tantangan. Teknologi telah membuka pintu ke dunia yang luas, tetapi juga membawa potensi gangguan terhadap nilai-nilai spiritual. Santri Bustanul Hikmah harus belajar bagaimana menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab. Mereka juga dihadapkan pada tuntutan untuk mengembangkan literasi digital. Mampu memahami teknologi, memilah informasi yang relevan, dan memahami dampak sosial dari teknologi adalah keterampilan yang penting di era ini.

Bustanul Hikmah telah mengambil pendekatan secara mendalam dalam mengatasi tantangan ini. Dengan harapan  para santri bisa  memadukan pendidikan agama yang kuat dengan pendidikan literasi modern. Santri diajarkan untuk memahami  teknologi sebagai alat yang dapat digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai agama dan berkontribusi pada perkembangan masyarakat.

Mereka juga diajarkan bagaimana menerapkan nilai-nilai agama dalam penggunaan teknologi. Misalnya, bagaimana berkomunikasi secara etis dan bertanggung jawab di media sosial, atau bagaimana menggunakan teknologi untuk mendukung pendidikan dan pengembangan masyarakat.

oleh : ust muhammad yunus M.Pd

Artikel

Comments are disabled.