Ketertataan dihasilkan dari niat yang benar tujuan yang benar proses Menejemen yang benar pula, kerancuan dan kekacauan adalah fakta tidak ada nya salah satu unsur diatas, problem hadir adalah buah dari akar masalah pada niat yang salah atau tujuan yang tidak baik atau Menejemen yang tidak terorganisir dengan baik dalam maqolah disebutkan الحق بلا نظام يغلبه الباطل بنظام
Bekerjalah dengan ketulusan, bekerja yang sesuai dengan kaidah pekerjaan, dilaksanakan dengan cara yang benar tujuan yang benar pula merupakan sunnatullah yang tak terhindar kan dalam menuai buah keberhasilan. Selain itu hal yang perlu dipahami adalah proporsi, posisi dan kapabilitas diri, dimana kita, sejauh apa dan sampai dimana sehingga SD sadar diri, SMP sadar mengenai posisi,
Kaidah bekerja menyatakan bahwa bekerja yang baik adalah yang sesuai dengan bidang keahliannya. Kalau bukan dokter, janganlah menyuntik, nanti bisa salah suntik. Kalau bukan arsitek jangan merancang bangunan, bisa jadi hasilnya bertolak belakang dengan kemauan. Kalau bukan ahli hukum jangan bicara hukum, nanti bisa jadi yang benar menjadi salah dan salah menjadi benar. Indahnya kalau semua pekerjaan dilakukan dengan jalan hidup yang telah di takdirkanNya
قل كل يعمل على شاكلته
Katakanlah (Muhammad)setiap orang melakukan apa yang menjadi jalannya
Tak usah juga mengintip menengok apalagi sibuk dengan hidup orang lain, namun tidak fokus dengan hidup dan apa yang menjadi tugasnya, apalagi kepo dengan segala kekepoannya, komentar dengan segala kemaha benarannya mengambil alih peran tuhan yang maha benar dan maha mengatur segalanya. Diingatkan dalam dawuhnya imam Al-Ghazali
كن يدين ولا تكن كالاذنين
Jadi lah kedua tangan jangan jadi seperti halnya dua telinga
Tangan saling melengkapi dan tidak pernah iri hati, menjalankan peran dan fungsi nya sendiri sendiri, berbeda halnya kedua telinga yang saling iri, saling menanggapi, saling mengomentari, bila tidak sama dan tabu untuk berbeda. Salam AIM
