“Tawuran Pelajar Sebagai kenakalan Remaja” Tanggung Jawab Siapa?


Bulan mei ini mengingatkan momentum hari penting didalam menyadarkan kembali urgensi dan pentingnya titah dan tujuan serta makna dibalik peringatan hari besar pendidikan yaitu adalah hari Pendidikan nasional pada awal mei lalu

Dilansir oleh Kompas.com maraknya tawuran di Jakarta selatan, dinas Pendidikan ancam cabut KPJ Kartu Pintar Jakarta, studi case diatas mengingatkan Kembali kemana Pendidikan hari hari ini? Steak holder pendidikan harus evaluasi dan reformasi tentang mengingat Kembali bagaimana hakikat Pendidikan dan menyelenggarakan pendidikan

Fenomena kasus Pendidikan hari hari ini mengingatkan kita betapa pentingnya membangun Pendidikan berlandaskan sumberdaya manusia yang berkemajuan dan kompeten demi dan untuk terciptanya budaya yang baik dan peradaban manusia yang berdab dan ber prikemanusiaan, mengapa demikian? sebab Pendidikan bukan komoditi ekonomi melainkan membentuk jati diri manusiawi, Pendidikan bukan hanya pula soal kompetansi dan komerselisasi tetapi juga tentang isi akal dan isi hati yang akhlaqi, 

disaat menusia dikejar perkembbangan zaman yang penuh industrisasi dan informatika teknologi, steak holder Pendidikan tidak boleh lupa dan haram pura pura lupa fitrah dasar Pendidikan yakni membangaun manusianya bukan hanya mengejar perkembangan yang ada, inti dasar manusianya harus diasa lewat ilmu pengetahuan supaya dapat membersihkan hati dengan fitrah Nurani serta dihiasi dengan prilaku yang akhlaqi.

Muhammad mahmud yunus pakar Pendidikan kenamaan modern dalam kitabnya tarbiyah wa ta’lim mengindentifikasi tujuan Pendidikan menjadi 3 hal

Etika

Ilmu pengetahuan

Industry ekonomi

3 hal diatas yang mendasari dan menjadi oreantasi Pendidikan hari ini, dimana ke tiga tiganya menjadi sesutau yang tidak bisa tidak untuk tetap ada bahkan harus ada. Cuma pertanyaan adalah apa yang menjadi skala prioritas kurikulum yang diterapkan, mana ukuran primer belajar mengjar yang dilakukan, dan dimana pula dominasi pendidik mewarnai pengajaran dan pelajaran yang disampaikan? Hal ini yang perlu menjadi koreksi dan introspeksi pendidik saat ini, bahkan menjadi tanggung jawab moral sampai dimana peran Pendidikan yang telah dilakukan?

Karena itulah seiring masa yang silih berganti, pergeseran zaman yang terus mengalami perubahan, PR Pendidikan kian hari kian menambah beban berat edukasi, sebab bertambah pula tantangan dan halangan bahkan tuntutan yang harus dipenuhi, pergeseran era menjadi pergeseran nilai pula, hal ini yang perlu diwaspadahi dan diantisipasi oleh pemegang otoritas Pendidikan hari ini, kenakalan remaja merajalela, pergaulan bebas tanpa batas, kecanggihan teknologi informasi menjadi jadi hingga tidak tau diri merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari, siapa yang bertanggung jawab semua ini? Mari kita koreksi sejauh mana kebijakan dan muatan Pendidikan yang telah dilakukan saat ini. Dan pertanyan yang perlu dicari jawabannya adalah Langkah seperti apa untuk memperbaiki semua ini.

Artikel

Comments are disabled.