Oleh:
Ustadz Muhammad Yunus ( dewan Asatid SMP Islam Bustanul Hikmah dan Ponpesma UNISLA)
Akhlak merupakan salah satu khasanah intelektual muslim yang kehadirannya sampai saat ini semakin dirasakan. Akhlak tampil mengawal dan memandu Perjalanan hidup manusia agar selamat dunia dan akhirat. Oleh karena itu, missi utama kerasulan Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia dan inilah yang menjadi faktor pendukung kerhasilan Nabi dalam berdakwah karena akhlak yang baik. Dengan demikian akhlak dan keluhuran budi pekerti Rasulullah patut dan layak dijadikan contoh di dalam berbagai bidang kehidupan demi keselamatan hidup didunia dan akhirat.
Terkait dengan permasalahan peran akhlak dalam masyarakat kontemporer, kini muncul kembali di saat manusia modern dihadapkan pada masalah degradasi moral dan akhlak yang cukup miris, Anak membantah bahkan menganiaya Orang tua, Kurupsi kaum Elite pejabat publik Terjadi dimana-mana , Kasus Perceraian dan KDRT yang slalu Hangat menjadi perbincangan Publik yang kalau dibiarkan akan menghancurkan masa depan bangsa . Praktek hidup yang menyimpang dan penyalahgunaan wewenang dan jabatan dengan perbuatan yang tak elok dan merugikan orang kian tumbuh subur dimana-mana . Korupsi, kolusi, pembunuhan, pemerkosaan, dan perampasan hak-hak asasi manusia, cara mengatasinya bukan hanya dengan uang, ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi solusi primer manusia modern hari ini dengan pendidikan di bidang mental, tasawuf, spiritual dan akhlak yang mulia.
Dorongan jiwa yang melahirkan perbuatan manusia pada dasarnya bersumber dari kekuatan batin yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu:
1) Tabiat ( pembawaan),
yaitu suatu dorongan jiwa yang tidak di pengaruhi oleh lingkungan manusia, tetapi disebabkan oleh naluri (gharizah) dan factor warisan sifat-sifat dari orang tuanya atau nenek moyangnya.
2) Akal pikiran,
yaitu dorongan jiwa yang di engaruhi oleh lingkungan manusia setelah melihat sesuatu, mendengarkanya, merasakan serta merabanya. Alat kejiwan ini hanya dapat menilai sesuatu yang lahir (yang nyata)
3) Hati nurani,
yaitu dorongan jiwa yang hanya ber engaruh oleh alat kejiwaan yang da at menilai hal-hal yang sifatnya abstrak (yang batin) karena dorongan ini menda atkan keterangan (ilham) dari Allah Swt. Sesuai Dalam firman Allah pd surat al anam ayat 162-163
{ قُلۡ إِنَّ صَلَاتِی وَنُسُكِی وَمَحۡیَایَ وَمَمَاتِی لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ }
[سُورَةُ الأَنۡعَامِ: ١٦٢]
{ لَا شَرِیكَ لَهُۥۖ وَبِذَ ٰلِكَ أُمِرۡتُ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلۡمُسۡلِمِینَ }
[سُورَةُ الأَنۡعَامِ: ١٦٣]
Beberapa ciri-ciri khusus dari pemaknaan akhlak yaitu
a. Akhlak mempunyai suatu sifat yang teranam kuat di dalam jiwa atau lubuk hati seseorang yang menjadi kepribadiannya dan itu akan membuat berbeda dengan orang lain.
b. Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, dalam keadaan bagaimana un juga. Dengan kata lain akhlak meru akan adat kebiasaan yang selalu dilakukan oleh seseorang.
c. Akhlak mengandung perbuatan yang dilakukan karena kesadaran sendiri, bukan karena di paksa, atau mendapatkan tekanan dan intimidasi dari orang lain.
d. Akhlak merupakan manifestasi dari perbuatan yang tulus ikhlas, tidak dibuat-buat.
Ajaran tasawuf demikian lah perlu ditanamkan dan menjadi perhatian kemudian di aplikasikan dalam seluruh aspek kehidupan manusia modern, aspek ekonomi, sosial, politik, kebudayaan, dan lain sebagainya. Dengan menerapkan ajaran tasawuf secara pro porsional dan menerapkan prinsip – prinsip moral Islam, maka akan terwujud kepribadian manusia yang mampu menjadi warga masyarakat dan bangsa yang baik dan bermanfaat.