PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA BAGI ANAK SEJAK USIA DINI DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN


Oleh siti fatimah

Anak anak usia dini adalah anak yang disebut sebagai fase golden age, karena fase ini menentukan seperti apa kelak  Ketika dewasa baik dari aspek fisik kecerdasan keagamaan dan sikap moralnya maka dari itu orang tua harus memberikan perhatian dan pengawasan, bagaimana perkembangan anak sejak usia dini

Perkembangan adalah urutan perubahan emosional, pikiran, organ seorang anak dari sejak ia usia dini hingga anak itu dewasa,

Ada 3 hal perkembangan seorang anak

  1. Perkembangan nilai agama dan moral

Seorang anak perlu mengenal agama menjalankan ibadah sejak dini agar lebih memahami arah dan terbiasa anak akan lebih mengena pada relung hati mereka sebab fitrah dan kesucian masih terbawa pada diri mereka, bukan hanya itu anak juga perlu ditanamkan pentingnya saling membantu, bersikap jujur, patuh kepada orang tua. Menghormati oranglain serta yang lebih tua dari mereka. Oleh karena itu Pendidikan agama sejak dini harus dipatrikan kedalam hati sehingga melekat dalam kehidipan

2. Perkembangan Bahasa

Seorang anak dapat mengerti Bahasa mengerti berbagai hal huruf kata kalimat dari apa yang disampaikan dan dilatihkan orang tua sejak dini, termasuk kelancaran anak, dalam Bahasa tanya jawab memahami perintah memahami pertanyaan

3. Perkembangan seni

Setiap anak yang terlahir akan bersifat imajinatif dan juga memiliki sisi seni mereka sendiri anak akan tertari mengexpresikan serta mengexplorasikan dirinya dalam banyak hal sehingga tak ayal seorang anak banya mau, banyak permintaan dan banyak tanya

Perkembangan dan perubahan seorang anak tersebut sangat dipengarui bagaimana sikap orang tua dalam mendidiknya dari usia dini hingga usia dewasanya, sebab Pendidikan sebenarnya adalah apa yang dia lihat, apa yang dia dengar, dan apa yang ada disekitarnya sehingga sumber utama Pendidikan yang pertama bagi anak ialah lingkungan, dan keluarganya, dari sinilah keluarga berperan penting sebagai sekolah pertama bagi kehidupan sang anak.

Lalu dimana pentingnya Pendidikan agama bagi perkembangan seorang anak untuk kedua orang tunya, pentingnya edukasi agama disini tentu akan berdampak bagaimana sikap anak terhadap orang tua, juga kebaktian anak kepada orang tua, sebab agama mengajarkan nilai nilai kebaikan baik akhlaq, etika kepada Allah ataupun kepada sesama terlebih kepada orang tua, Ketika anak dipersiapkan pada aspek materinya belum tentu anak peduli dengan kekayaan materinya kepada orang tua, Ketika anak dipersiapkan pada aspek jabatan dan pangkatnya anak belum tentu anak ingat pada orang tuanya tatkala punya posisi dan kursi, senada dengan yang disabdakan baginda rasul Muhammad SAW

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh.” (HR Muslim).

Siapa yang tidak ingin diperhatikan dalam hidupnya, terlebih yang memperhatikan adalah anaknya, terlebih lagi bukan hanya semasa hidup tetapi juga tatkala meninggalnya anak selalu bersenandung dalam doa permohonan dan permintaan untuk kedua orang tuanya, lalu bagaimana mendidik anak dalam nilai nilai agama? Lukman hakim membuat metode Pendidikan yang diabadikan Allah dalam surat Lukman

 Pertama dan paling utama adalah Pendidikan tauhid yakni bagaimana anak diajarkan tidak boleh menduakan Allah seperti halnya mengakhirkan menunda bahkan meninggalkan sholat

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Luqman :13).

Kedua Luqman berpesan kepada putranya agar, seorang anak itu selalu bebakti berbuat baik pada kedua orang tuanya. Kenapa? Karena orang tua khususnya ibu telah mengandung selama sembilan bulan. Ibu merasakan sakit dan bertaruh nyawa untuk melahirkan anak ke dunia. Dan seorang ayah selalu membanting tulang untuk membiayai hidup. Sehingga orang tua adalaah seorang yang berjasa dan harus dihormati.
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapkanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1]. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman : 14).

Ketiga Ayat ini mengandung nasihat, untuk selalu berbuat hal baik, menghindari perbuataan buruk. Karena perbuatan apapun (baik buruk atau baik) itu walau kecil akan mendapat balasan. Karena Allah itu Maha Tahu dan Maha Adil. Jadi seseorang itu harus waspada dalam mengerjakan suatu hal

يَابُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ

(Luqman berkata): “Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus[2] lagi Maha mengetahui. (QS. Luqman : 16)

Dari konsep Pendidikan diatas perlu diterapkan dalam Penerapan Pendidikan agama kepada anak di kehidupan sehari hari yaitu dengan

  1. Membentuk lingkungan keluarga yang baik, keluarga yang baik diakui atau tidak diakui, disadari atau tidak disadari baik tidaknya anak tergantuung bagaimana keluarga membentuk kebiasan dan lingkungan hidup
  2. Dengan memperhatikan sholatnya

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya”. (H.R.Abu Daud)

3. Dengan menyekolahkan ke sekolah yang berbasis keagamaan seperti pondok pesantren, sekolah berbasis agama tentu akan menanamkan nilai nilai agama dan pendalaman keilmuan keagamaan yang baik dan benar

Artikel

Comments are disabled.