Sholat Dan Hal Hal yang Membatalkan nya


Disampaikan dalam acara Halaqoh Fiqiyah. Di PP. Bustanul Hikmah
Dumpiagung Lamongan.

oleh : Ustadz Muhammad Fauzan S.Pd( pengurus LBM Lamongan)

Shalat secara bahasa bermakna doa. Pemaknaan semacam ini dapat kita simak pada ayat Q.S. At-Taubah (9:103)

وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ “
Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Adapun secara istilah, Syekh Muhammad bin Qasim, dalam kitab Fathul Qarib menyebutkan:
وشرعا – كما قال الرافعي: أقوالٌ وأفعال مُفتَتحَةٌ بالتكبير، مختتمةٌ
بالتسليم بشَرائطَ مخصوصةٍ
“Dan secara (istilah) syara’ sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ar-Rofi’i, (shalat ialah) rangkaian ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir, diakhiri dengan salam, beserta syarat-syarat yang telah ditentukan.
Salah satu kewajiban orang tua adalah mendidik anak dalam persoalan agama, seperti memperkenalkan tauhid, akhlaq, cara bersuci, membersihkan najis, shalat, sehingga mereka paham dengan beberapa tugas wajib yang menantinya ketika menginjak usia baligh.dibawajibkan pula bagi orang tua mengajarkan tentang hal hal yg termasuk sesuatu yang dilarang oleh Allah,ceperti zina,mencuri dlln,jika orang tua tidak mampu mendidik anaknya,maka orang tua wajib mencarikan guru yang bisa mengajarkan ilmu agama kepada anaknya( sesuai keterangan dalam kitab fathul Mu’in pada bab sholat)

Shalat merupakan tiang agama yang harus dilakukan bagi tiap pemeluk agama Islam. Tentunya mereka yang terkena hukum taklif seperti berakal, baligh. Pertanyaannya, dimulai kapan mengajarkan anak untuk mengenal shalat?
Dijelaskan dalam hadist Sunan Abi Dawud

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مُرُوا الصَّبِيَّ بِالصَّلَاةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِينَ ، وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِينَ فَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا

Artinya: Nabi Muhammad bersabda, perintahkan anak untuk melaksanakan shalat saat menginjak usia tujuh tahun, dan hukumlah(pukullah) jika mereka meninggalkan shalat saat memasuki usia sepuluh tahun.

Perkara yg membatalkan sholat, dalam kitab Taqrib dijelaskan ada 11 perkara yang membatalkan sholat.

(فصل) والذي يبطل الصلاة أحد عشر شيئا: الكلام العمد والعمل الكثير والحدث وحدوث النجاسة وانكشاف العورة وتغيير النية واستدبار القبلة والأكل والشرب والقهقهة والردة.

Perkara yang membatalkan shalat ada 11 (sebelas):

1.Berbicara dengan sengaja.

2.Gerakan yang banyak.
Ketika sholat seseorang tersebut bergerak tiga kali gerakan secara berturut turut maka sholatnya batal.berbeda ketika gerakan ringan seperti gerakannya mata,gerakannya bibir,gerakannya dzakar/ farji laki laki,itu tidak membatalkan sholat.
Sesuai keterangan dalam kitab kasyifatussaja.

وسابعها ب(ثلاث حركات متواليات) أي يقينا بأعضاء متعددة كأن حرك رأسه ويديه وذهاب الرجل وعودها يعد مرتين مطلقا سواء حصل اتصال أم لا بخلاف ذهاب اليد وعودها على الاتصال فإنه يعد مرة واحدة وكذا رفعها ثم وضعها ولو في غير موضعها وأما رفع الرجل فإنه يعد مرة ووضعها ولو في غير موضعها مرة والفرق بين اليدين والرجل أن الرجل عادها السكوت بخلاف اليد
Artinya: “Tingkah laku ketujuh yang dapat merusak shalat adalah gerakan tiga kali secara berturut-turut dan yakin walaupun anggota badan yang bergerak itu berbeda-beda, misalnya kepala dan kedua tangan. Berpindahnya kaki ke tempat lain dan kembalinya ke tempat semula dihitung dua kali gerakan secara mutlak, artinya gerakan pindah pertama dan kedua itu bersambung ataupun tidak. Berbeda dengan gerak pindahnya tangan dan kembali ke tempat semula yang mana gerak pindah pertama dan kedua itu bersambung maka dihitung satu kali gerakan. Begitu juga, mengangkat tangan dan menurunkannya meskipun tidak sesuai pada tempat semula maka dihitung satu kali gerakan ( kitab Kasyifatussaja’Syarah syafinatunnajah)
Dan dijelaskan dalam kitab yang ditulis oleh Syekh Zainuddin Al-Malibari ( kitab Fathul Mu’in) sebagai berikut:

لاتبطل بحركات خفيفة وإن كثرت وتوالت بل تكره ، كتحريك أصبع أو أصابع في حك أو سبحة مع قرار كفه أو جفن أو شفة أو ذكر أو لسان لأنها تابعة لمحالها المستقرة كالأصابع

Artinya: Tidak batal shalat akibat gerakan-gerakan ringan meskipun banyak dan berulang-ulang, tetapi hal itu hukumnya makruh seperti gerakan jari saat menggaruk dengan syarat telapak tangannya tetap (tidak ikut bergerak) atau gerakan pelupuk mata, bibir, zakar atau lisan (lidah) karena kesemua itu masih menempel pada tempat pokoknya yang diam dan kokoh seperti halnya jari-jemari” (Syekh Zainuddin Bin Abdul Aziz al-Ma’bari Al-Malibari Al-Fannani, Fath al-Mu’in bi syarh Qurrat al-‘Aini bi Hummat al-Din.

  1. Hadats (kecil dan besar)
    Secara otomatis jika seseorang sholat kemudian berhadats kecil atau besar makan batal sholatnya.

4.Adanya najis.
Bila seseorang sholat kemudia ada najis Maka batal sholatnya kecuali najis itu dihilangkan seketika,semisal ada orang sholat kemudian kejatuhan kotoran cicak yg kering pada tangannya,kemudia orang yg sholat tersebut mengibaskan( menghilangkan dengan cepat) maka tidak batal sholatnya.begitu juga najis yg dima’fu( najis sedikit yg dimaafkan) seperti najis darah nyamuk,darah lalat,darah jerawat,itu tidak najis dan tidak membatalkan sholat.

5.Terbukanya aurat.
Terbukanya aurot termasuk hal yg membatalkan sholat,kecuali ketika aurot orang yg sholat tersebut terbuka oleh tiupan angin,kemudian orang tersebut menutup seketika maka tidak menjadikan batal sholatnya.

6.merubah niat. Seseorang yg merubah niat sholatnya maka batal sholatnya.

7.Membelakangi kiblat.
Sholat membelakangi kiblat,maka batal sholatnya,

8.Makan.
Makan termasuk hal halnya membatalkan sholat.semisal ketika sholat orang tersebut memakan sisa sisa makanan yg ada di mulutnya maka batal sholatnya.
Permasalahannya jika orang tersebut sholat,kemudian di mulutnya ada sisa sisa makanan,maka hendaknya sisa sisanya makanan itu dikeluarkan dengacara mengeluarkannya ( meludahkan) kearah sampingnya dengan pelan.tidak boleh membuang( meludahkan ke arah depannya).

9.Minum
Sudah otomatis orang sholat kemudia mimun maka batal sholatnya.

10.Tertawa terbahak-bahak.
Tertawa terbahak bahak menjadikan batalnya sholat,berbeda dengan senyum yg TDK ada suara tidak menjadikannya batal sholatnya, kecuali senyum itu diniatkan untuk bermain, maka batal sholatnya.

11.Murtad.
Yang terakhir dari perkara yang membatalkan sholat adalah murtad( keluar dari agama Islam).

Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *