Seperti biasa, perhelatan kubro setiap 22 Oktober Adalah momentum Hari santri yang spesial bagi para santri, sebab dengan Adanya deklarasi Nasional penempatan 22 Oktober sebagai hari santri nasional, hal ini menjadi sebuah ruang eksistensi santri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan itu sendiri, meski tanpa pengakuan pun santri tetap dan telah serta akan menjadi garda terdepan di dalam warna indah kehidupan nasional.
Namun setidaknya momentum hari santri ini menjadikan santri zaman now di ingatkan secara tradisi dan budaya bahwa status sosial sebagai santri penting di ingat fungsi tugas dan peranan nya sebagai santri untuk kehidupan hari ini dan di kemudian hari
Sebagaimana amanah pada apel hari santri yang disampaikan oleh beliau yai wawan bahwa “Kalian harus memiliki pengetahuan luas, agar bisa meraih cita cita dan mengisi ruang kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga disini lah santri turut mewarnai dalam posisi posisi kehidupan sehingga membawa pergerakan yang positif dan punya visi serta prespektif jangka panjang yakni kehidupan Ukrowi, dari sinilah seorang santri harus Berilmu, berpengetahuan luas, pandai, cakap dalam keilmuan duniawi maupun keilmuan ukrowinya sebagaimana Dawuh nya imam Syafi’i barang siapa yang menginginkan kehidupan dunia maka hendaknya dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka hendaknya dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka hendaknya dengan ilmu
catatan kedua dari dawuh beliau yang sangat penting ialah santri harus mengerti falsafah menjadi santri diantara nya adalah
pertama ialah سالك إلى الآخرة orientasi tujuan hidupnya adalah Ukrowi dimana santri dalam menjalani hidup dan kehidupan nya prespektif pandangan nya harus panjang yakni adalah kehidupan akhirat bukan hanya kepentingan materi dan duniawi
Kedua adalah نائب العلماء /ناشر الخير pengganti para ulama’ atau pelopor kebaikan dalam hal apapun posisi apapun santri harus membawa kebaikan yang nyata dalam kehidupan nya
Dari sinilah urgensi seorang santri bahwa dalam hidup dan kehidupan dibutuhkan keuletan, ketekunan sehingga membawa perubahan yang positif dan kemaslahatan bagi dirinya ataupun sesama, hal lain yang barang kali perlu di ingat sebagai seseorang yang tafaquh fi diinn santri harus membawa angin segar kehidupan beragama sehingga agama dan nilai-nilai agama menjadi suatu yang sejuk dan menyejukkan mendamaikan bahkan membahagiakan bukan menjadi sebuah momok menakutkan dan mempersempit ruang kehidupan Sehingga santri harus pandai menjaga dan mentransformasikan tradisi nilai nilai yang baik dan mengambil hal hal baru yang lebih baik
22 Oktober 2022, Pondok pesantren Bustanul Hikmah dumpiagung kembangbahu Lamongan
