Santri Bisa Apa?


Oleh lukluatun alfiyah

santriwati pondok pesantren bustanul hikmah

What do you think about santri? kehidupan santri pasti penuh dengan hafalan, kalau tidak demikian otaknya penuh dengan Huruf Hijaiyah, atau bahkan jadul dan tidak bisa mengikuti trend, dan pasti kurang updatelah. Memang opini diatas ada benarnya, But No problem bagi kita yang menjadi santri, because lebih baik susah payah belajar dan ngaji saat ini dari pada menyesal keesokan hari, akan lebih indah juga kami menanam sejak dini dan menuainya dihari tuan nanti bahkan lebih ni’mat kami sibuk dalam kenikmatan kebaikan-kebaikan dalam miniatur pesantren kehidupan dari pada kemi dihempas oleh gelombang tik tokan fecebook an dan stunami globalisasi.

            Emangnya  menjadi santri bisa apa? Mungkin itu pertanyaan yang lazim ditanyakan orang zaman now. Pada dasarnya Pendidikan santri diajarkan serta memang dibiasakan hidup sederhana, namun jangan salah, dari kesederhanaan inilah dasar seorang santri berproses menjadi seseorang pribadi yang siap tumbuh dan diakses menjadi apa saja, bisnismen, pejabat, konglomerat, atau  ustad dan kiai apalagi, artinya ruh Pendidikan dalam santri memang diajarkan untuk berproses dan berusaha yang sesungguhnya, siapa yang keras dan ulet usahanya ia yang menjadi siapa-siapa keesokan harinya, Sebagaimana dawuhnya roma irama  berakit-rakit kehulu bersenang senang kemudian sakit sakit dahulu susah susah dahulu baru kemudian berbahagia”bahkan dalan jiwa Pendidikan pesantren bukan hanya usaha outcome keluar dengan belajar, menghafal, dan membaca tetapi juga income kedalam yakni dengan tirakat dan riyadho. Komperhenship dan lengkap bukan? Yes this  is True

            Reminder! Dengan menjadi santri bukan tidak menjadi jelas kualifikasi dan kapabilatas keahliannya, namun menjadi santri malah menjadi seseorang yang siap dengan kualifikasi dan keahlian apapun, menjadi pedagang dan wirausahawan banyak, menjadi presiden dan pejabat juga ada dan banyak, apalagi da’i dan kiai malah dimana-mana. Hal ini menunjukan santri mengisi setiap ruang sendi dalam kehidupan beragama dan juga berbangsa, bernegara, so don’t wory dengan santri. Sebab ilmu pengetahuan is the pilar of life dalam menjalani hidup dan kehidupannya

            Bagaimana Santri zaman now harus bersikap dan bertindak? Santri zaman now tentunya harus melek teknologi adaptasi dengan perkembangan zaman serta mengaktualisasikan media social yang kekinian yang bernafaskan nilai nilai keislaman, ketawaduan dan niat serta tujuan yang benar.sebagaimana dalam bait syair Alfiyah-nya yang berbunyi:

 “Bil jarri wat tanwini wan nida wa al # wa musnadin lil ismi tamyizun hashal”

Pertama Bil jarri seorang  santri harus tetap dalam ketawaduan apapun dan dimanapun posisinya, baik kepada kedua orang tua, guru, dan terutama merendahkan diri kepada Allah Jalla Jalaluh,  yang kedua adalah tanwin seoarng santri harus memiliki kemampuan yang tinggi didalam memupuk niat mincari ridho Allah SWT apapun bentuk amal yang dilakukan karena dengan niat yang baik itulah akan melahirkan amal serta hasil yang baik pula, Yang ke tiga yaitu Al seseorang harus ma’rifat pengetahuannya yakni berfikir visioner maju kedepan, bepengetahuan luas, kemampuan yang mendalam, ke empat adalah musnad ilaihi yakni beramal secara nyata dalam realitas kehidupan Dalam bait alfiyah yang lain disebutkan “kasron ka dizkrulllah abdahu yasur”  yakni bagaimana santri memiliki karakteristik yang tidak bisa dipisahkann sebagai soorang santri yakni adalah wiridan. Aspek dzikir dan wirird menjadi komponen tirakat yang menjadi bekal sekaligus modal dalam menjalani lika liku kehidupan sehingga Allah berikan kemudahan setiap jejak langkanya

ArtikelNews

blogbusinesstop

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *